Selasa, 16 Desember 2008

Melihat Pocong di Kuburan Sraten

"Nanang melihat pocong pada malam Jumat Kliwon minggu lalu di kuburan Sraten...", demikian bunyi SMS yang diterima Mbak Rif'ah dari keponakannya. Mula-mula SMS itu dianggap angin lalu oleh Mbak Rif'ah (adik Mas Tajid), tapi akhirnya dia penasaran dan kemudian menelepon keponakannya itu. Apa yang sebenarnya terjadi? Silakan baca sendiri tulisan Mbak Rifah menceritakan pengalaman horor keluarganya di desa kita.

Di bawah ini link menuju tulisan Mbak Rif'ah yang dimuat di situs Kompas Komunitas:

Ketemu Poc...Poc...Pocoooong

Senin, 03 November 2008

Senin, 29 September 2008

Tuntunan Akad Ujung (Sungkem Spesial Lebaran)

"Ujung" merupakan salah satu tradisi yang juga dilaksanakan oleh para warga Sraten. Ujung adalah kata lain untuk sungkem yang biasanya mewarnai silaturrahmi di hari-hari lebaran Idul Fitri (badan).

Akad ujung dimulai dari yang lebih muda dengan ucapan kira-kira begini, "Mbah, sowan kula ngaturaken sedaya kelepatan, mboten namung nyuwun tambah pangestu."
Lalu dilanjutkan dengan jawaban dari orang yang lebih tua dengan ucapan kira-kira begini, "Ya, padha-padha, donga-dinonga, muga-muga tetep Iman-Islam-e, diparingi rizki sing halal, umur dawa," dan seterusnya. Pokoknya orang tua harus mendoakan yang bagus-bagus.

Versi lain dari ujung, namun dengan maksud yang sama, adalah sebagai berikut:
Si muda: "Sowan kula sepindah silaturrahmi ugi ngaturaken sugeng riyadi, kaping kalihipun ngaturaken sedaya kalepatan nyuwun pangapunten. Nyuwun tambahing berkah pangestu."
Si tua: "Ya, padha-padha, donga-dinonga. Sing tuwa akeh lupute, sing nom akeh pangapurane. Muga-muga dosamu lan dosaku dilebur ing dina bakda iki."

Dua contoh tadi adalah akad yang lumrah untuk orang waras.
Choirul alias Sakirul Alim alias Samiru Bardolo pernah pula mengajarkan akad ujung begini, "Mbah intha-inthi, weteng kula sampun mlenthi, kula ajeng bali manggebugi."
Kalau sudah begitu, biasanya Simbah akan menjawab tidak kalah ngawurnya, "Ya, padha-padha, Le. Wong tuwa akeh ...-e." Sudah, begitu saja, tidak usah diperjelas dan diteruskan, nanti malah bikin kita ikutan gila =))

Selamat Idul Fitri 1429 H

Selasa, 20 Mei 2008

Profil Desa Sraten

Jurnal ini adalah jurnal rintisan. Anda (diharap) dapat membantu melengkapinya dengan cara me-reply jurnal ini.

Sraten adalah sebuah desa dalam Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Sraten terletak sekitar 4 kilometer sebelah barat Kota Salatiga.
Desa Sraten terbagi menjadi empat wilayah, yakni:
  • Sraten Satu (RW I). Kampung Kalangan dan Gajah berada di wilayah ini.

  • Sraten Dua (RW II)
  • Sraten Tiga (RW III)
  • Sraten Empat (RW IV). Kampung Krekesan berada di wilayah ini.

  • Sraten Lima (RW V), disebut juga Dusun Kauman

  • Sraten Enam (RW VI), disebut juga Dusun Krajan
  • Sraten Tujuh (RW VII), yaitu kompleks perumahan Sraten Permai

Desa Sraten berbatasan dengan:
  • Sebelah barat: Desa Rowosari (Rawasari), Kecamatan Tuntang

  • Sebelah selatan: Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang
  • Sebelah timur: Desa Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga
  • Sebelah utara: Desa Jombor dan Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang
Tokoh-tokoh Desa Sraten (bukan merupakan urutan):
  • Matori Abdul Djalil (Alm.), mantan Ketua Umum Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan mantan Menteri Pertahanan.

  • Muhyiddin Hasyim (keyword: muhyidin muhjiddin muhjidin hs.), pemilik TPA Sabilul Falah dan bos PO Bus Safari dan Duta Kartika.

  • K. Zuhdi Amin (Alm.), tokoh agama, pendiri RA/TK Al-Maarif Desa Sraten, pendiri Taman pendidikan Alquran Al-Ihsan.
  • Mu'tashim Billah (Mu'tasim), anggota Komnas HAM.
  • Tadzkir Mansur, tokoh agama, imam Masjid Baitul Hamid.

Kepala Desa Sraten:
  • Isbandi
  • Rohmat alias Mamat


Senin, 19 Mei 2008

Gentri

Gentri alah gentri nagasari-ri
Riwul owal-awul jenang katul-tul
Tulen olan-alen jenang nganten-ten
Titenana mbesuk gedhe dadi apa-pa
Podheng mbako enak mbako sedheng-dheng
Dhengkok engkak-engkok kaya kodhok

Jumat, 09 Mei 2008

Dhang-dhang Tut

Dhang-dhang tut, setoga ola-ola
Sapa bau ngentut, ditombak raja tuwa
Tuwa-tuwa kaji bengi-bengi mbukak roti
Roti-roti gandhos, sing mbukak silite mbledhos

Keterangan:
Anak-anak menyanyikan lagu ini untuk mencari siapa yang kentut sambil menunjuk-nunjuk setiap orang di sekitarnya secara bergilir. Orang yang kentut adalah yang ditunjuk terakhir (pas silite mbleDHOS!)

Jumat, 25 April 2008

Sraten

Sraten adalah sebuah desa yang di tahun 2008 masih berada di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Sraten terletak di sekitar 4 km sebelah barat Kota Salatiga.
Blog ini adalah blog cadangan dari blog asli Desa Sraten di http://sraten.multiply.com.